Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Rancangan data base Rekam Medis

Senin, 28 Desember 2009

Sistem Informasi Rekam Medis merupakan suatu kebutuhan yang amat vital bagi sebuah institusi medis. Karena dengan sistem ini institusi dapat melihat kemajuan maupun kemunduran yang didapatkannya dengan melihat laporan-laporan yang ada selama periode tertentu. Untuk itu sistem ini harus mampu menjawab segala kebutuhan yang pada akhirnya dapat membantu dalam pengambilan keputusan pada masa datang demi kemajuan institusi.

Pada perancangan basis data ini, penulis berusaha menggunakan pemodelan data relasional dengan mengacu field-field berdasarkan analisa data diatas. Pemilihan model data relasional karena model ini lebih familiar dengan software maupun programer pada umumnya.

Perancangan ini dimulai dengan dokumen-dokumen yang sudah ada yaitu dokumen data pasien dan data diagnosis pasien. Karena perancangan ini dimulai dengan dokumen yang dipakai dalam sistem. Maka penulis menggunakan teknik normalisasi.

Agar membentuk tabel yang normal, diperlukan tahap-tahap pembentukan dalam mengerjakannya. Proses normalisasi dimulai dari dokumen yang pertama, yaitu dokumen data pasien, dilanjutkan dengan dokumen data diagnosis pasien.

1. Normalisasi dokumen data pasien

Pada mulanya, database relasional, membatasi banyaknya field dalam sebuah record. Untuk menyimpan banyak data, beberapa data harus digabungkan ke dalam sebuah field. Sebuah field berisi data mengenai pasien terdiri dari: Nomor Rekam Medis Nama Fakultas NIM Alamat Jenis Kelamin Umur. Bentuk data seperti itu akan menyulitkan proses retrieve, menghapus data, menambah data dan proses-proses lainnya. Bagaimana cara memperoleh data dari kumpulan data tersebut akan menyulitkan sistem karena makin lambat.

Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam file data (flat file), data dibentuk dalam satu record. Tidak ada set atribut yang berulang-ulang atau atribut bernilai ganda.

Untuk mengubah tabel tersebut menjadi bentuk normal pertama dipecah menjadi 7 field. Field tersebut akan menjadi tabel dengan 7 field data pasien:

Tabel di atas sudah dalam bentuk normal pertama. Dengan struktur tabel seperti di atas, setiap form dapat berisi pasien dengan jumlah tak terbatas. Data tersebut akan menyebabkan anomali, artinya kesulitan pada operasi pengubahan data yang meliputi proses penyisipan (insert), penghapusan (delete) dan pengubahan (update). Database relasional mementingkan adanya kunci. Kunci dari tabel pertama adalah NoRM.

Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form/ 2NF) adalah tabel 1NF dan setiap field bukan kunci bergantung sepenuhnya pada kunci primer. Dengan kata lain, tidak ada non kunci primer yang bergantung pada sebagian komponen-komponen kunci. Dari tabel bentuk normal pertama diatas terlihat tabel dapat mengalami anomali update sehingga perlu diubah.

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal ketiga (3NF) jika berada dalam bentuk normal kedua dan setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer. Tabel normal kedua diatas terlihat tabel sudah dalam bentuk normal ketiga sehingga tak perlu diubah.

2. Normalisasi dokumen data diagnosis

Pada mulanya, database relasional, membatasi banyaknya field dalam sebuah record. Untuk menyimpan banyak data, beberapa data harus digabungkan ke dalam sebuah field. Sebuah field berisi data mengenai diagnosis terdiri dari: Nomor RM Nama Umur Fakultas Tanggal Pemeriksaan Diagnosis Obat Rujukan Tindak Lanjut Catatan. Bentuk data seperti itu akan menyulitkan proses retrieve, menghapus data, menambah data dan proses-proses lainnya. Bagaimana cara memperoleh data dari kumpulan data tersebut akan menyulitkan sistem karena makin lambat.

Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam file data (flat file), data dibentuk dalam satu record. Tidak ada set atribut yang berulang-ulang atau atribut bernilai ganda.

Untuk mengubah tabel tersebut menjadi bentuk normal pertama dipecah menjadi 12 field data pasien: Nomor RM, Nama, Umur, Fakultas, Tanggal, Pemeriksaan, Diagnosis, Obat, Rujukan, Tindak Lanjut, Catatan, Dokter yang memeriksa.

Tabel di atas sudah dalam bentuk normal pertama. Dengan struktur tabel seperti di atas, setiap tabel dapat berisi pasien dengan jumlah tak terbatas. Data tersebut akan menyebabkan anomali, artinya kesulitan pada operasi pengubahan data yang meliputi proses penyisipan (insert), penghapusan (delete) dan pengubahan (update).

Database relasional mementingkan adanya kunci primer. Kunci primer dari tabel pertama adalah NoRM.

Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form/ 2NF) adalah tabel 1NF dan setiap field bukan kunci bergantung sepenuhnya pada kunci primer. Dengan kata lain, tidak ada non kunci primer yang bergantung pada sebagian komponen-komponen kunci. Bentuk normal kedua tabel diatas:

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal ketiga (3NF) jika berada dalam bentuk normal kedua dan setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer. Tabel normal kedua diatas terlihat tabel sudah dalam bentuk normal ketiga sehingga tidak perlu diubah.

Normalisasi diatas digabungkan mendapatkan hasil sebagai berikut:

3. Entity Relationship Diagram

Gambar 4.9 ERD Sistem Informasi


Relasi-relasi pada diagram di atas adalah sebagai berikut:

1. Relasi Data Pasien dan Fakultas

2. Relasi Data Pasien dan Diagnosis

3. Relasi Dokter dan Diagnosis

4. Relasi Kode Diagnosis dan Diagnosis

5. Relasi Rujukan dan Diagnosis

6. Relasi Obat dan Diagnosis

7. Relasi Diagnosis dan Periksa

proyek baru jadi lagiiii ghehehehehehe



neh dia tampilannya walau belum sempurna-sempurna amat tapi yah lumayanlah buat pemula.... xixixixxixixi cop nda boleh di hack... :p

wokeh bro silahkan di view negh alamatnya

http://kammdaluwuraya.info

asli ntu cuma blog dari blogspot tapi yah mungkin dah dipermak abis jadi gag kelihatan.....!!!

sempet gila buatna masalahna.... gag bisa readmore... xixixixixxi ternyata saya yang dudul... maklum pemula master... jangan diketawain yah... ampun master.... :p

Categories